Mahasiswa Menggelar "Ngobrol Pintar" untuk Membahas Topik Matinya Peradaban Sungai dan Dampaknya


Dengan semangat kepedulian terhadap lingkungan,  mahasiswa STKPK Bina Insan menggelar acara "Ngobrol Pintar" untuk membahas topik menarik tentang matinya peradaban sungai dan dampaknya, dengan mengundang Sastrawan Kaltim, Bapak Roedy Haryo Widjono AMZ. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sungai dan lingkungan, serta memahami konsekuensi serius dari degradasi sungai terhadap kehidupan manusia dan ekosistem.

Sebuah inisiatif unik dan bernuansa pendidikan lingkungan digelar di STKPK Bina Insan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa yang peduli lingkungan. Mereka mengadakan acara bertajuk "Ngobrol Pintar" dengan topik menarik tentang matinya peradaban sungai dan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.

Acara tersebut dihadiri oleh semua mahasiswa yang memiliki ketertarikan dan kesadaran tinggi terhadap isu-isu lingkungan. Para peserta diajak untuk berpikir kritis dan berbagi gagasan tentang pentingnya pelestarian sungai dan tanggung jawab kita sebagai generasi muda dalam menjaga keberlangsungan ekosistem sungai. 

Pembicara yang diundang adalah tokoh sastrawan Kaltim, Roedy Haryo Widjono AMZ yang memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian tentang kondisi sungai dan implikasinya terhadap kehidupan manusia. Beliau menyajikan data dan fakta terbaru tentang degradasi sungai, perubahan iklim, dan ancaman yang dihadapi oleh ekosistem sungai di berbagai wilayah.

  

Dalam diskusi yang berlangsung penuh interaktif, peserta "Ngobrol Pintar" menyadari bahwa peradaban manusia selama ini sangat terkait dengan sungai. Sungai telah menjadi sumber air, tempat pertumbuhan peradaban, dan sumber kehidupan bagi banyak masyarakat di masa lalu. Namun, dengan berbagai aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, banyak sungai mengalami degradasi serius, bahkan mati secara perlahan.

Salah satu mahasiswa peserta, Simon, menyatakan, "Acara 'Ngobrol Pintar' ini sangat menginspirasi kami untuk lebih peduli dan bertindak dalam menjaga sungai-sungai kita. Dampak dari matinya sungai tidak hanya pada ekosistem, tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber air bersih."

Para mahasiswa juga mengidentifikasi berbagai peran yang dapat mereka ambil untuk membantu pelestarian sungai dan lingkungan. Mulai dari kegiatan pembersihan sungai, kampanye kesadaran lingkungan, hingga memperkuat peran sebagai pelopor dalam praktik ramah lingkungan di kehidupan sehari-hari.

 
 

Acara ini mencerminkan semangat kepedulian terhadap lingkungan yang semakin berkembang di kalangan generasi muda. Melalui pemahaman dan kesadaran yang lebih mendalam, diharapkan para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem sungai dan alam sekitar secara keseluruhan. Dengan langkah-langkah konkret, kolaborasi, dan kesadaran bersama, kita dapat memitigasi degradasi sungai dan melestarikan lingkungan bagi generasi mendatang.