Gubernur Kalimantan Timur Minta Lulusan STKPK Bina Insan Menjadi Pelopor Pembangunan

 



Gubernur Kaltim H Isran Noor menghadiri acara wisuda strata 1 (S1) angkatan II tahun 2021, Sekolah Tinggi Kateketik Pastoral Katolik (STKPK) Bina Insan Keuskupan Agung Samarinda. 

 Atas nama Pemerintah Provinsi Kaltim Isran Noor mengucapkan selamat dan sukses kepada STKPK Bina Insan Keuskupan Agung Samarinda, dan kepada  34 wisudawan dan  wisudawati yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan studi S1 mereka.

 "Kita bersyukur,  hari ini telah diwisuda 34  mahasiswa dari kampus ini. Diharapkan mereka yang telah diwisuda dapat memberikan manfaat besar bagi daerah, masyarakat, dan keluarga,"  kata Isran Noor, di hadapan  Dirjen Bimas Katolik  Yohanes Bayu Samodro, Uskup Agung Samarinda, Mgr Yustinus Harjosusanto, MSF, para pastor, ketua dan civitas akademika STKPK Bina Insan Keuskupan Agung Samarinda dan wisudawan serta undangan lainnya yang dilaksanakan di  Kampus STKPK Bina Insan, Jalan  WR Soepratman No.02 Kelurahan Bugis Samarinda, Senin (1/2/2021).

 Isran menambahkan, arah dan kebijakan pembangunan Kaltim sudah sangat jelas, khususnya pembangunan SDM untuk menjawab tantangan masa depan yang diwujudkan dengan meningkatkan sektor pendidikan, khususnya di perguruan tinggi yang lebih baik, unggul, berkualitas dan berdaya saing global.

 "Oleh karena itu, peran STKPK dan para sarjana yang dihasilkannya akan menjadi pelaku dan bagian pendidik agama Katolik yang visioner, yang mempunyai pribadi yang memiliki sikap profesional, beriman, teguh, tanggap, tangguh, berbudi luhur yang dapat dipertanggungjawabkan kepada gereja dan masyarakat," paparnya.

 Isran mengatakan,  Pemprov Kaltim meyakini bahwa para lulusan dari kampus STKPK mampu bekerja dengan baik sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Terutama dalam pembinaan umat beragama khususnya umat Katolik di Kalimantan Timur.

 "Saya berpesan kepada seluruh wisudawan dan wisudawati, jadilah sarjana penggerak dan pelopor di dalam masyarakat dan di dalam pembangunan di Kaltim. Tunjukkan kemampuan diri dan kompetensi, dalam pendidikan agama Katolik yang otentik dan konstektual serta membina mental spritual," pesan Isran Noor.