Dalam rangka meningkatkan semangat iman dan pengabdian misioner, Sekolah Tinggi Kateketik Pastoral Katolik Bina Insan Keuskupan Agung Samarinda menggelar retret mahasiswa dengan tema "Menjadi Katekis Misioner". Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 4 hingga 6 Desember 2023, diadakan di Aula Keuskupan Agung Samarinda.
Retret ini merupakan kegiatan rutin tahunan bagi mahasiswa Program studi S1 Pendidikan Keagamaan Katolik di STKPK Bina Insan. Mereka diberikan kesempatan untuk mendalami panggilan menjadi seorang Katekis Misioner dalam konteks kehidupan sehari-hari dan bagaimana mengimplementasikannya dalam pelayanan bagi gereja dan masyarakat.
Pendamping retret ini adalah Pastor Nicolas Setija Widjaja OMI, yang dengan penuh dedikasi membimbing para peserta untuk memahami panggilan dan tanggung jawab sebagai katekis misioner. Pastor Nicolas menyampaikan materi dengan penuh semangat dan membangun diskusi yang interaktif, sehingga mahasiswa dapat memahami konsep tersebut secara mendalam.
Menurut Pastor Nicolas, menjadi katekis misioner bukan hanya tentang memberikan pengajaran agama, tetapi juga tentang menjadi teladan Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
"Katekis misioner adalah panggilan untuk memberikan kesaksian akan kasih Kristus kepada semua orang yang kita temui," ungkapnya.
Selama retret, para mahasiswa juga terlibat dalam berbagai kegiatan rohani seperti doa, meditasi, dan refleksi diri. Mereka juga diajak untuk merenungkan peran mereka dalam misi gereja dan bagaimana mereka dapat menjadi instrumen bagi perubahan positif dalam masyarakat.
"Saya merasa sangat terberkati dapat mengikuti retret ini. Ini memberi saya pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya misi gereja dan bagaimana saya dapat berkontribusi dalam misi tersebut," ujar salah satu peserta retret.
Retret ini diharapkan dapat menjadi momentum pembaharuan semangat rohani bagi para mahasiswa STKPK Bina Insan dalam melanjutkan perjalanan studi dan pelayanan mereka di masa mendatang. Semoga semangat "Menjadi Katekis Misioner" yang digali dalam retret ini dapat terus menyala dan menjadi terang bagi banyak orang.*